Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz2B7eH9lkQ

17 Januari 2014

Pintu Rezki


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم  Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Serta shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.

Umumnya manusia hidup
Kegundahan rasa galau yang banyak mendera mereka adalah seputar rezki, nafkah dan penghidupan. Cobalah lihat dengarkan, perhatikan dan simak keluh kesah kebanyakan manusia. Maka kita akan bisa mendengar menyimak mengetahui kebanyakan keluh kesah manusia itu seputar urusan ini.

Ada yg merantau jau meninggalkan kampung halamannya untuk mengais-ngais rezki, rela meninggalkan keluarga ataupun anak istri yang dicintainya dalam jarak dan waktu yang cukup lama, ada pula sekelompok yang lainnya terkadang menghinakan diri dia terikat dengan pekerjaan menuruti apa kata atasannya seolah2 diperbudak oleh pekerjaannya #mencari nafkah. Ada pula hanya menggunakan prasarana tehnologi komunikasi dan informasi sebagai media berkeluh kesah yang menampakkan segala bentuk kebaikan maupun keburukan dia berupa tulisan ataupun gambar atas landasan rezki/nafkah. Yang lainnya tidak peduli yang haram, syubhat apalagi? dgn mengatas namakan mencari rezki. Kemudian ada pula manusia yang memiliki pandangan, keyakinan, berpegang teguh dgn agama mengamalkan ajaran islam mempersempit rezki,mempersulit hidup kalau sedikit2 haram, sdikit2 syubhat! ini tidak boleh itu riba! bagaimana kita akan hidup? kami belum punya rumah, bagaimana kita berkendaraan? Akhirnya mereka menjauh dari ajaran-ajaran islam karna ketakutan terhadap dunia. 

Barangkali sebagian dari kita seringkali mengulang-ulang doa didalam shalatnya atau diluar shalatnya:
                            
رَبَّنَآ اتِنَا فِيآالدُّنْيَاحَسَنَة وَفِياالآخِرَةِحَسَنَة وَقِنَاعَذَابَلنَّار
“Wahai Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami didunia ini kebaikan dan juga diakhirat kebaikan serta jagalah kami dari azab api neraka”

Doa yang sering diucapkan bahkan dianggap sebagian manusia adalah doa sapu jagad yang mencakup, memuat, merampung segala bentuk kebaikan didunia dan akhirat. Bahkan sebenarnya do’a inipun sering diulang2 dipanjatkan oleh nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. makna do’a ini adalah kita memohonan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha pemurah lagi Maha kaya agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala menganugrahkan kepada kita dari dunia ini apa yang kelak bisa menjaga kita diakhirat nti.., yang bisa membentengi kita dari azab neraka InsyaAllah memberikan kita kebahagian ketika hidup didunia dan kebahagian setelah mati kelak menuju akhirat. Dan do’a ini mencakup rezki… sebagian orang mengira ketika disebut rezki langsung konotasi maknanya atau pikiran dia tertuju kepada harta, rezki itu luas sebagaimana juga kebahagian tidak hanya terbatas kepada harta. 
Maka dengan ini kita bisa mengerti sesungguhnya syariat islam tidak mengabaikan masalah rezki, tidak mengabaikan masalah mencari nafkah. Untuk bekal didunia menuju akhirat. Bahkan sesungguhnya berpegang teguh dengan agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjalankan perintah Allah juga salah satu bentuk untuk mendapatkan rezki. 

Ada beberapa sebab, perkara yang bisa menjadi kunci rezki dan penyebab kita meraih atau dimudahkan oleh Allah mendapatkan rezki yang halal, disini kita tidak katakan rezki yang banyak tetapi rezki yang halal karna bisa jadi rezki itu banyak berlimpah tetapi dia tidak halal dan tidak berkah sehingga tidak berguna bagi manusia. Barangkali rezki itu sedikit tetapi karna dia halal diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka dia menjadi banyak berguna bagi dia didunia dan akhirat, maka sebab yang pertama yaitu bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seseorang yang bertakwa didalam segala kondisi dan keadaannya yang senantiasa berusaha meraih mendapatkan ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala diberikan jalan keluar… disaat manusia merasakan dunia ini sempit semua jalan tertutup tidak ada lagi cela sehingga dia merasa stres, galau dan resah seorang mukmin yang bertakwa ini menghadapinya dengan dada yang lapang jiwa yang tentram dan damai selain itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga memudahkan rezki dia dari arah yang dia tidak duga-duga, rezki itu rahasia Allah terkadang seseorang sudah mengumpulkan modal, sudah mengkaji dari berbagai aspek usaha yang akan dia buat tetapi hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tau apakah disitu ada rezkinya atau tidak berapa rezki dia disitu atau tidak ternyata dari arah yang tidak dia duga Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan rezki tersebut #buah dari ketakwaan.

Takwa itu sebagaimana sebagaimana dikatakan para ulama kita engkau menjadikan tameng (pelindung) antara engkau dengan sesuatu yang akan membahayakanmu, ketika engkau bertakwa berarti engkau meletakkan sebuah tameng yang menjagamu dari sesuatu yang engkau takuti atau berbahaya yang akan menimpa dirimu. Sehingga Allah senantiasa mendapatkanmu ketika menjalankan perintahnya sehingga Allah tidak lagi mendapatkanmu dalam setiap larangan-larangannya ini pula makna wasiat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam "jagalah Allah, niscaya Allah akan pasti menjagamu, jagalah Allah engkau akan dapatkan Allah selalu dihadapanmu".                 

Beragam ungkapan ulama tentang makna takwa tetapi semuanya mengerucut kepada satu hakekat yaitu menjalankan syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Pernahkah engkau berjalan menempuh jalanan yang penuh dengan duri ? sementara tidak ada jalan lain anda harus melewatinya agar bisa sampai ketempat tujuan hanya ada pilihan satu saja yaitu menempuh jalan tersebut? niscaya engkau akan berhati2 dalam melangkahkan kakimu ketempat yang tidak ada duri, begitu pula takwa berhati-hati dalam hidup ini. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pekerjaan sebagai pegawai misalnya sudahkah engkau memperhatikan duri2 yang akan timbul? yang akan menusukmu kelak dan membuat pintu rezki itu tertutup. Atau  dalam berusaha sudahkah engkau berhati2 dalam menjalankan dan membuat usaha itu, kemudian menjaganya… sudahkah engkau berhati2? 
Tinggalkan dosa-dosa itu walaupun kecil dan besarnya #takwa. Berbuatlah, berlakulah seperti orang yang berjalan dibumi penuh dengan duri dia berhati2 terhadap apa yang dia lihat, jangan remehkan dosa yang kecil! sesungguhnya gunung itu asalnya dari batu2 kerikil kecil menumpuk sehingga menjadi gunung yang besar, dosa besar bisa juga berasal dari dosa kecil! jangan liat kecilnya dosa itu tetapi lihat seberapa besar zat yang engkau lakukan dosa kepadanya.
TERIMA KASIH