Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz2B7eH9lkQ

29 November 2013

Tulang Rusuk bukan Tulang Punggung

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم  Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Serta shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.

Panas disiang hari tidak mengurangi langkahnya untuk mengumpulkan sampah disekitar rumah dan pertokoan. Waktu petang adalah kegiatan akhir untuk membuang sampah ditempat pembuangan yang disediakan pemerintah selalu membuat dirinya semangat, ada beberapa hati menaruh ibah. Butuh energi prima, butuh belas kasih, butuh motivasi yang ada ketika bertemu dengan ibu yang bekerja sebagai pemulung.

Yakin Allah punya rencana indah kenapa setiap petang, hampir selalu ketemu ibu tersebut, bayangkan ibu tersebut tidak pernah merasa terganggu, tidak pernah merasa gengsi, tidak pernah merasa lelah, tidak pernah memilih pekerjaan, tidak pernah kenal istirahat dan selalu ada di tengah sampah tersebut untuk mencari barang-barang bekas yang tercampur berbagai aroma tidak sedap maupun kuman sangat berbahaya bagi kesehatan. 

Harus ditiru bagaimana keistiqomahan, bagaimana selalu semangat, bagaimana begitu tekun atau rajin memilah sampah, dan bagaimana ketetapan waktu digunakan. Apa yang dilakukan ibu tersebut pasti demi sesuap nasi, demi anak, demi keluarga dan demi keberlangsungan hidup di tengah kota. Mungkin itu saja yang bisa dikerjakan ibu tersebut, mungkin ingin melamar pekerjaan tidak memiliki keahlian, mungkin keikhlasan menjalani tersebut karena sebagai single fighter, mungkin demi membantu suami mencari nafkah, dan mungkin tidak ada skill yang dimiliki. Maka penting sebagai tulang rusuk memiliki ilmu apapun, memiliki skill apapun dan terus upgrade keilmuan. Jika suatu saat terpaksa jadi tulang punggung tentu tulang punggung bergengsi dan memiliki nilai tawar bukan seperti ibu pemulung itu.

Padahal tulang rusuk bukan sebagai penopang utama untuk mencari rezki, karena tugas mulia dan merupakan ibadah adalah sebagai ibu rumah tangga yang mempersiapkan segala hal berurusan dengan rumah tangga bukan di luar berhadapan dengan panas dan debu. Di mana hati nurani seorang suami ketika melihat tulang rusuk sebagai tulang punggung !. Apakah para suami tidak pernah kasihan melihat istri banting tulang sendiri? bahkan berhadapan dengan hal yang membahayakan keselamatan dan kesehatan. Entahlah apa terpikir para suami melihat istri seperti itu!!.

Alhamdulillah masih ada yang mampu bekerja menutup aurat serta menggunakan pakaian santun, masih menggunakan sepatu, masih bisa bekerja diruangan yang wangi, masih bisa merasakan sejuk ac, masih bisa duduk dengan indah, masih bisa bekerja dengan santai dengan hasil memuaskan dan masih sebagai tulang rusuk bukan sebagai tulang punggung. Harus disyukuri, berterimakasih pada-Nya dengan kaya akan ilmu keimanan karna ilmu lebih baik dari harta, ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. “Nikmat Tuhan Mana Engkau Dustai”.

Terkadang masih juga tidak mensyukuri, masih juga mengeluh, masih juga mengatakan Allah  tidak adil, masih juga melalaikan kewajiban yang di fardhukan, dan masih tidak mau menyisihkan rezki untuk berinfaq. Bukankah itu semua atas izin Allah, bukan itu semua kehendak Allah, bukan itu semua kekuasaan Allah, bukan itu semua keridhaan Allah. Jika bukan Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan menciptakan jin dan manusia dengan berbagai perbedaan.. وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون "Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku”  Adz –Dzariyat: 56.

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH